lampungkita.id – Tim Pendamping Pupuk Organik Cair (POC) Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Ibu Novel menggelar sosialisasi sekaligus pelatihan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari tiga kecamatan di Kabupaten Mesuji, yakni Mesuji Timur, Rawa Jitu Utara, dan Mesuji.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mesuji Timur pada Kamis (18/09/2025) itu diikuti oleh 42 kelompok tani dengan penuh antusiasme.
Plh Sekretaris Dinas Pertanian Mesuji, Halwan Istianto, yang hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian Syamsi Hermasyah, menegaskan bahwa program POC merupakan solusi nyata bagi petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
“Dengan adanya POC, petani bisa lebih mandiri, tidak bergantung pada pupuk kimia, sekaligus mengurangi zat kimia yang mencemari lingkungan,” jelas Halwan.
Program POC sendiri merupakan inisiatif strategis Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2025 yang dirancang untuk memperkuat hilirisasi pertanian, meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus mendorong kemandirian petani.
Tidak hanya sekadar sosialisasi, dalam kegiatan ini tim pendamping juga melatih petani secara langsung tentang cara membuat POC dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal. Pupuk tersebut dihasilkan melalui fermentasi bahan alami, seperti kotoran ternak, limbah hijau (daun-daunan), air kelapa, serta mikroorganisme lokal (MOL). Proses fermentasi berlangsung antara 7 hingga 14 hari, tergantung pada kondisi cuaca dan suhu lingkungan.
POC diketahui mengandung unsur hara makro maupun mikro, seperti nitrogen, fosfor, kalium, serta mikroba baik yang berfungsi memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan alami. Selain lebih terjangkau dibanding pupuk kimia, penggunaan POC terbukti mampu meningkatkan hasil panen hingga 20–30 persen.
“Program ini diharapkan tidak hanya memberi efisiensi biaya, tetapi juga menghasilkan pangan sehat sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan secara berkelanjutan,” tambah Halwan.
Melalui program ini, Pemerintah Provinsi Lampung berharap petani di Mesuji semakin berdaya, kreatif, serta mampu memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.(*)
