Polsek Bumi Ratu Nuban Ringkus Pelaku Pencurian Burung Murai, Sudah 4 Kali Beraksi!

lampungkita.id Tim Tekab 308 Presisi Polsek Bumi Ratu Nuban, Polres Lampung Tengah berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) yang terjadi di Kampung Sukajawa, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah.

Kapolsek Bumi Ratu Nuban, Iptu Iptu Meidy Hariyanto, S.H., M.H., mewakili Kapolres Lampung Tengah, AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa pelaku berinisial RU alias Udin (33), warga Dusun II Kampung Sukajawa, ditangkap pada Jumat, 31 Oktober 2025 sekitar pukul 16.00 WIB di kediamannya.

Penangkapan dilakukan setelah pihak Kepolisian menerima laporan warga tentang maraknya pencurian burung di wilayah tersebut.

“Penangkapan berawal dari laporan korban SI (30) yang kehilangan burung murai di rumahnya. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengumpulan informasi, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku,” kata Kapolsek saat di konfirmasi, Sabtu (1/11/25).

Ia menjelaskan, peristiwa pencurian terjadi pada Kamis (18/9/25) sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, korban terbangun dan mendapati burung murai kesayangannya yang diletakkan di ruang tamu sudah tidak ada. Sangkar burung berwarna hitam dan sarung merahnya pun ikut hilang.

Korban sempat mencari ke sekitar rumah namun tidak ditemukan. Akhirnya korban melapor ke Polsek Bumi Ratu Nuban karena mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta.

“Begitu kami mendapat informasi terkait keberadaan pelaku, Tekab 308 Polsek Bumi Ratu Nuban langsung bergerak dan berhasil mengamankan pelaku di rumahnya. Saat diinterogasi, Udin mengaku telah melakukan pencurian burung sebanyak empat kali di wilayah Sukajawa,” imbuhnya.

Selain menangkap pelaku, Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga merupakan hasil kejahatan, diantaranya 1 ekor burung murai warna hitam-cokelat-putih, 1 buah sangkar warna hitam, dan 1 buah sarung sangkar warna merah.

“Kini, pelaku berikut barang bukti telah kami amankan di Mapolsek Bumi Ratu Nuban guna penyidikan dan pengembangan lebih lanjut,” ungkapnya.

“Pelaku akan dijerat dengan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” pungkasnya. (*)