lampungkita.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Kementerian Ekonomi Kreatif dan TikTok Tokopedia menyelenggarakan kegiatan Emak-Emak Matic atau Emak-Emak Melek Teknologi. Kegiatan ini dilakukan secara offline di kantor Kemen PPPA dan online serta diikuti oleh para ibu rumah tangga se-Jabodetabek yang berprofesi sebagai afiliator dan memiliki akun TikTok minimal berjumlah 600 followers.
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Partisipasi Masyarakat Pemerintah Daerah Wilayah 3 Kemen PPPA, Dewa Ayu Laksmi menyatakan kegiatan ini dirancang untuk memberikan literasi digital, keterampilan kreatif, serta pengetahuan praktis kepada perempuan, khususnya ibu rumah tangga, agar dapat memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Asosiasi perempuan berperan besar dalam menggerakkan sektor UMKM. Data BPS 2024 menunjukkan sekitar 64,5% dari total UMKM di Indonesia dikelola perempuan. Fakta ini membuktikan pemberdayaan perempuan bukan hanya penting untuk dirinya sendiri, tetapi juga memiliki multiplier effect bagi masyarakat dan bangsa. Kami harapkan para peserta memperoleh bekal yang memadai untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif, sehingga dapat memperkuat peran perempuan dalam ekonomi dan dalam jangka panjang, berkontribusi pada peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan. Kami mengajak dan mendukung para Emak – Emak yang hadir hari ini untuk berani menjadi konten kreator maupun affiliator yang profesional. Namun, yang tak kalah penting, mari tetap mengutamakan peran mulia sebagai ibu dengan menjaga pemenuhan hak-hak anak dalam pengasuhan,”ujar Dewa Ayu.
Emak-Emak Matic diharapkan menjadi wadah strategis untuk meningkatkan literasi digital, mengembangkan keterampilan ekonomi kreatif, serta memperluas kesempatan usaha yang berkelanjutan. Program ini menegaskan komitmen pemerintah dan mitra strategis dalam memperkuat peran perempuan sebagai motor penggerak ekonomi keluarga, masyarakat, dan bangsa di era digital.
Sementara itu, Direktur Konten Digital KemenEkraf, Yuana Rochmah Astuti, menyebutkan peserta masih tetap mendapatkan pendampingan usai pelatihan.
“Program ini tidak hanya terpaku tidak hanya berupa pelatihan teknis seperti pembuatan konten, personal branding, dan strategi afiliasi produk, tetapi juga dilengkapi pendampingan intensif selama tiga bulan. Dengan begitu, peserta dapat langsung mempraktikkan keterampilan yang diperoleh untuk menghasilkan konten berkualitas dan berdampak ekonomi,” ujar Yuana Rochmah Astuti.
Pada kesempatan yang sama, Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok, Hilmi Adrianto, menambahkan program ini menargetkan 10.000 perempuan di 12 kota untuk menjadi kreator digital yang produktif dan berdaya saing.
“Melalui inisiatif seperti Kreators Club yang telah menjangkau enam wilayah dengan lebih dari 500 peserta perempuan, kami ingin mendorong lahirnya kreator yang mampu memberikan dampak positif bagi keluarga, masyarakat, dan perekonomian nasional,” jelas Hilmi Adrianto.
Sri Puji, peserta dari Jakarta mengungkapkan kesempatan menjadi affiliator membuka kesempatan mereka untuk mandiri secara ekonomi.
“Sebagai seseorang yang sudah cukup berumur, saya bersyukur bisa ikut kegiatan ini karena mendapat bekal berharga untuk menjadi affiliator dengan konten yang bisa masuk trending FYP. Saya ingin membekali diri tanpa bergantung pada anak-anak saya, dan berharap semua perempuan di Indonesia dapat berdaya dari rumah dengan kesempatan yang sama, ungkap Sri Puji pemilik akun TikTok Dikira Guru.
Dara, peserta yang memiliki akun TikTok Bebikinan Abun mengungkapkan melalui pelatihan ini dirinya belajar manajemen waktu.
“Sebagai ibu dari dua anak, kendala utama adalah membagi waktu antara keluarga dan diri sendiri. Namun, saya belajar bahwa kesulitan bukan alasan untuk berhenti. Dengan langkah-langkah kecil yang dimulai dari rumah, saya tetap bisa produktif, sekaligus menjaga ruang untuk tetap menjadi diri sendiri,”ujar Dara.
Kegiatan Emak-Emak Matic berlangsung interaktif dimana pada sesi pagi diisi dengan materi Affiliate Introduction dan Content Strategy, dilanjutkan diskusi bersama tim edukasi Tokopedia dan TikTok e-Commerce. Setelah istirahat siang, peserta mendalami materi Bumbu Rahasia FYP, pembuatan konten, dan live streaming. (*)